Dapatkan panduan e - book mencari uang di internet dng harga murah

Senin, 02 Februari 2009

Solo Techno Park

Pemerintah Kota Surakarta melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui upaya penyediaan dan peningkatan sarana pendidikan yang memadai dengan melibatkan peran serta masyarakat. Selama tahun 2007 telah dilakukan langkah-langkah

Untuk menanggulangai jumlah anak putus sekolah dalam mendapatkan pendidikan yang berkelanjutan, maka diselenggarakan Sekolah Plus yang bertujuan memberikan pelayanan pendidikan bermutu bagi peserta didik penduduk Kota Surakarta yang tidak mampu. Sekolah Plus ini melayani 510 anak, terdiri dari 11 Sekolah Dasar dengan 390 murid, 2 Sekolah Menengah Pertama dengan 80 murid dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan dengan 40 murid. Dana bantuan sekolah plus ini digunakan untuk pembayaran SPP, penyediaan seragam sekolah, buku pelajaran, LKS, alat tulis ekstrakurikuler serta pengembangan diri (life skill).

Selain Sekolah Plus, Pemerintah Kota juga memberikan beasiswa bagi keluarga tidak mampu. Siswa yang berhak menerima dengan kriteria yang telah ditentukan dan diberikan melaui sekolah, yakni : siswa dari keluarga penerima Sumbangan Langsung Tunai/Bantuan Langsung Tunai, siswa dari keluarga pemilik kartu askeskin, serta siswa tidak mampu menurut pengamatan guru.Besarnya beasiswa yang diberikan pada tahun 2007 adalah Rp. 8.173.360.000,- ( delapan milyar seratus tujuh puluh tiga juta ratus enam puluh ribu rupiah ) untuk 20.637 siswa.

Sebagai langkah peningkatan kompetensi siswa pada sekolah kejuruan dibidang teknologi manufaktur sesuai standar internasional, maka dilaksanakan School Development and Investment Plan (SDIP) yang bertujuan untuk pencitraan sekolah sehat, pengembangan fisik sekolah, pemenuhan perlengkapan standar nasional dan peningkatan kualifikasi Sumber Daya Manusia. Program SDIP ini dilaksankan di SMK 2, SMK 5, SMK 6 dan SMK 8.

Sesuai dengan titik berat pembangunan tahun 2007 yaitu Peningkatan dan Penguatan Kesejahteraan Masyarakat, dilaksanakan pula program Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan Berkualitas dan Pendidikan Gratis Bagi Keluarga Miskin. Pragram tersebut diiplementasikan dalam wadah Solo Competency and Technology Center (SCTC), sebagai institusi pendidikan dan latihan (diklat) dibidang kejuruan teknik yang memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri, diklat SCTC, utamanya ditujukan untuk mengentaskan pemuda penganggur dari keluarga miskin melalui diklat kompetensi ketrampilan dibidang teknologi.

Untuk mendukung diklat SCTC, telah dialokasikan dana sebesar 100 juta rupiah, sebagai dana bergulir dalam perkuatan pembiayaan bagi pemuda penganggur dari keluarga miskin yang akan mengikuti diklat di SCTC. Sebagai acuan pengelolaan dana tersebut, telah dibuat kesepakatan kerjasama perkuatan pembiayaan perusahaan daerah Bank Pasar Kota Surakarta.

Saat ini ada tiga jurusan diklat yang dikembangkan oleh ScTC, yaitu Mekanik, teknik pengelasan (welding), dan pemeliharaan pesawat ( aircraft maintenance). Melalui diklat ini, hampir 100% lulusannya dapat langsung terserap oleh dunia dan industri. Sebagai gambaran, pada jurusan teknik pengelasan (welding) sudah ada permintaan sekitar 5.000 tenaga pengelasan untuk waktu 5 tahun yang akan dipekerjkan di industri galangan kapal. Sedangkan untuk jurusan aircraft maintenance sudah ada kerjasama dengan Garuda Aircraft Maintenance yang siap menerima Penyaluran lulusan diklat.

Memperhatikan progresnya yang cukup menggembirakan, Pemerintah Kota Surakarta Mengembangkan SCTC menjadi institusi yang tidak hanya sebagai wahana diklat, tetapi juga untuk mengembangkan riset dan teknologi, khususnya teknologi dibidang ilmu-ilmu terapan (applied science), yang akan diwadahi dalam Solo Techno Park (STP) yang dibangun dikawasan pedaringan seluas 7,5 hektar berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Surakarta Nomor 4 Tahun 1984 tentang Penetapan Lokasi dan Pengelolaan Pusat Pergudangan Kota di Kentingan.

Sampai saat ini, STP telah memiliki Master Plan dan diselesaikan tahap pertama pembangunan gedung untuk kegiatan teaching factory, yang menjadikannya sebagai sarana diklat sekaligus unit produksi. Hasil produksinya akan diberi merk Rekayasa Indonesia (REKINDO) dengan motto Ć¢€˜ Low Cost High QualityĆ¢€™.

Adapun hasil kinerja pendidikan Selma tahun 2007 adalah diraihnya beberapa prestasi dibidang akademik, olah raga, kesenian baik ditingkat propinsi, nasional maupun internasional, dan dengan keberhasilan SCTC yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi STP semakin menokohkan Solo sebagai Kota Vokasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar